Rabu, 18 April 2012

Bersama Lion Air

       
           Pagi yang cerah di Bandara Supadio Pontianak Terdengar suara panggilan dari petugas bandara bahwa penumpang pesawat Lion Air dengan tujuan Jakarta dipersilahkan naik pesawat, maka berbondong-bodonglah orang yang minta disobek tiketnya tapi kalau dilihat cuma aku sendiri yang kelihatan kumal dan belum mandi, maklum orang udik yang mau lihat Jakarta
           Setelaha memasuki pesawat Lion Air aku mendapatkan kursi yang berada di dekat kaca dan membuat aku senang dapat melihat keluar, aku duduk dekat orang yang kelihatannya sudah bapak-bapak dari etnis cina karena memang kebanyakan pengusaha di Pontianak adalah orang-orang dari etnis cina, untung sekarang bukan musim Ceng Beng, Cap Gomeh ataupun Imlek, kalau kita mau ke Pontianak pada hari yang berdekatan dengan tanggal itu jangan harap mendapatkan harga tiket yang murah, yah kalau kita traveller kere bisa gempor kantong kecuali keluarga lho pemilik maskapai he he he

Senin, 16 April 2012

Alat Menyimpan Padi

                                          Tahukah kalian gambar apa di atas ?

                                         Wanita yang sedang membuat tempat untuk membawa padi.

Ini adalah tempat untuk membawa dan menyimpan padi milik Dayak Taman Sibau, hanya orang-orang yang mempunyai kekuatan besar yang mampu membawa padi dengan alat ini, mungkin sudah jarang kita melihat orang yang membawa alat ini apalagi di daerah yang sudah mengenal alat yang lebih di anggap baik dan tidak mau repot dan capek, alat ini biasanya digunakan pada saat mengambil padi dan menyimpannya di dalam lumbung, menurut orang yang memiliki alat ini mengatakan bahwa biasanya tempat padi ini dibuat dari tanaman rotan atau dari tanaman bemban dan biasanya bisa mencapai lima tahun masa pakai, menurut para ibu yang menganyam alat ini paling tidak memerlukan 2 minggu waktu yang digunakan membuat alat ini dari pencarian bahan baku sampai selesai dan bisa digunakan

Minggu, 15 April 2012

Sungai Sedik


             Pernahkah kalian mengunjungi kapuas hulu yang daerah yang paling jauh kabupaten yang paling jauh dari ibukota provinsi Kalimantan Barat yaitu Pontianak, hal ini lah yang menjadikan daerah ini memilliki banyak budaya yang masih orisinil yaitu kehidupan masyarakat dusun yang kebanyakan mendiami rumah Betang  sehingga interaksi sosial yang unik dapat diperhatikan disini dan dalam menjalani kehidupan yang serasi dengan alam dan sudah sepantasnya kita menggali kearifan lokal dalam menjaga lingkungan
             Sungai  Sedik nama sebuah dusun yang berada di desa Sungai Abau kecamatan Batang Lupar yang di diami oleh suku dayak Iban, masyarakat di dusun ini telah mampu menjadi masyarakat mandiri dalam memenuhi kebutuhan yang sangat mendasar yaitu air dan energi kemandirian ini lah yang membuat yang menjadikan desa ini menjadi tidak bergantung dengan perusahaan negara dalam mencukupi kebutuhan air bersih dan energi berupa listrik dari PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro) yang di dapat dari air terjun yang berada dibelakang rumah yang cukup menarik untuk dijadikan tempat wisata dan hanya berjarak 300 meter dari jalan lintas utara yaitu jalan utama  yang menghubungkan Lubuk Antu (Malaysia) dan Putussibau (Indonesia)

Jumat, 13 April 2012

Rumah Panjang

           Pernahkah kalian jalan-jalan ke pedalaman kalimantan, salah satu hal yang unik adalah tempat tinggal warga dayak di rumah panjang, kalau kalian mau membayangkan mungkin seperti rumah kos-kos lah waktu kita sekolah atau kuliah tapi rumah ini tidak bertingkat walaupun tinggi tiang rumahnya ada yang mencapai  sembilan  meter, kalau kalian ada waktu cobalah jalan-jalan ke Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat disini kalian akan banyak menemui rumah panjang yang sangat jarang kalian temukan di daerah lain dan foto ini salah satu rumah panjang yang berada di dusun Kelawik Kecamatan Batang Lupar